Ciri Khas Kultural

Ciri ini meliputi asal etnik dan lingkungan budaya yang sangat mempengaruhi seseorang, tata nilai kebudayaan yang ia anut, serta falsafah budayanya.

Ciri Etnik/Suku
Beberapa suku di negeri kita sudah beberapa kali diperkenalkan oleh film bioskop atau film televisi, maka sudah agak dikenal. Seperti ciri khas suku batak, Minang, Sunda, Jawa, Makasar, Madura. Cuma yang diberikan oleh film itu hanyalah sisi tertentu saja. Umpamanya, orang Madura suka carok, agak galak. Padahal, banyak ciri khas lain yang menonjol dibanding suku lain, umpamanya, ketaatan pada agama, kesetiakawanan, pekerja keras.
Maka, memfilmkan pelaku suatu suku tertentu masih perlu didahului oleh penelitian dan survei ke daerahnya untuk menemukan ciri khas anggota masyarakat suku tersebut. Jangan hanya mengambil contoh orang Batak atau Makasar yang tinggal di Jakarta. Masih banyak ciri, baik tata nilai, cara hidup, falsafah asli masing-masing suku bangsa yang perlu diungkapkan melalui film, untuk memperkaya warna perfilman kita dan memperkaya pengetahuan bangsa akan makna Bhinneka Tunggal Ika bangsa kita.
Ciri gabungan suku juga perlu diungkapkan. Tokoh berasal dari etnik Jawa, tapi dibesarkan di Sumatra Utara, akan mengalami pengaruh dari dua sub kultur. Penonton perlu tahu adanya pencampuran agar bisa memahami kenapa orang yang bernama Suparto tapi dialek bicara seperti orang Medan, sikapnya keras, tapi sangat menghormati orang tua. Beberapa ciri kultural ini ada yang sudah dikenal oleh penonton Indonesia. Seperti pandai bicara dan pandai berdagang pada orang Minang, pandai menyanyi pada suku Ambon, memelihara budaya leluhur pada suku Jawa, dan sebagainya.

Tata Nilai
Tata nilai atau value system yang dianut oleh seseorang adalah dari budaya yang paling besar mempengaruhinya. Meskipun Suwarno lahir dan besar di perkebunan Sumatra Utara, ia tetap menggunakan tata nilai Jawa. Karena budaya Jawa sangat kuat, lagipula dia dibesarkan di kalangan masyarakat Jawa-Deli. Tapi kalau suku Jawa ini dibesarkan oleh keluarga Cina, besar kemungkinan cara berpikir Cina-nya lebih dominan. Orang ini akan memilih profesi sebagai pengusaha, ia memberikan penghargaan tinggi kepada uang. Falsafah hidup yang digunakan juga falsafah dagang Cina perantauan. Karena Hoakiaw di Nusantara ini terlatih selama berabad menghadapi aneka bahaya dari sana-sini, mereka menjadi ulet sekali dan harus berani mengambil resiko besar.
Tata nilai yang paling berpengaruh pada semua suku di Indonesia adalah Tata Nilai Agama yang mereka anut. Seorang penjahat yang beragama apapun meyakini bahwa berbuat dosa itu salah, akan dihukum oleh Tuhan.

Sumber: Teknis Menulis Skenario Film Cerita oleh H. Misbach Yusa Biran

0 comments:

Post a Comment