Set-ups For Short Scripts

Plot
Skenario film pendek dengan durasi lima hingga dua puluh menit tidak punya waktu untuk memberikan cerita dan sejarah karakter, memperkenalkan banyak tokoh, membuat plot yang rumit, atau bertele-tele pada bagian akhir. Skenario film pendek seharusnya punya sedikit tokoh, plot-plot yang sederhana dan langsung pada tujuan, dan tidak bertele-tele.

Karakter
Jika anda bertemu orang di mal, bilang 'hai' dan kemudian pergi, anda tentu tidak akan tahu banyak tentang dia. Bisa jadi dia bekas seorang pembunuh, atau jutawan, atau keduanya.  Hal yang sama bisa terjadi pada skenario film pendek, jadi untuk membuat karakter sebaiknya lebih fokus dan jelas. Ada beberapa cara untuk melakukan hal itu.

Pertama, buat penonton beradaptasi dengan cepat terhadap karakter. Seorang jagoan sudah tentu harus disukai, dan penjahat dibenci. Contoh, hal pertama yang akan dilakukan tokoh jahat mungkin marah atau memperlakukan sesuatu dengan buruk. Dengan adanya karakter seperti itu, penonton langsung paham dengan situasi yang disuguhkan. Mereka kemungkinan akan merasa kasihan pada tokoh yang baik karena usahanya dalam menghadapi bahaya, atau mungkin penonton akan langsung kesal terhadap tokoh jahat.
 
Karakter yang ada pada skenario film pendek sebaiknya punya satu atau paling banyak dua sifat karakter yang kuat. Bisa jadi karakter yang dibuat itu pintar tapi tidak berpengalaman. Sangat menerima; sangat manja ;sangat malas; sangat tidak jujur. Apapun, tapi munculkan karakter dengan trait yang kuat itu dengan cara-cara unik. Contohnya, daripada menunjukkan kepintaran seorang karakter dengan memberitahukan semua orang bahwa ia bisa menjawab pertanyaan yang sulit, mungkin lebih baik biarkan dia menjawabnya nanti di akhir.

Apapun motivasi yang dimiliki oleh sang karakter, motivasi itu harus selalu menjadi pikiran utamanya, dari halaman satu hingga halaman terakhir terlihat. Contoh, jika Ayu menghilangkan cincin mahal milik ibunya dan ingin menemukannya sebelum orang tuanya pulang dari liburan, maka ia tidak akan beralih pikiran pada ajakan kencan, nonton televisi seharian, atau hal lain. Namun bisa menjadi lebih menarik jika dengan tingkat kepentingan yang sama, ia memiliki resiko kehilangan kesempatan kencan dengan pria idamannya selama dua tahun, apalagi jika pria ini yang nantinya menjadi kunci jawaban ditemukannya cincin yang hilang itu.

Tokoh-tokoh yang anda buat sudah seharusnya dikelilingi oleh simbol dari karakter yang mereka miliki. Eksekutif ternama dan super sibuk akan berdandan dengan jas mahal, sepatu pantovel mengkilap, dasi mahal, dan membawa koper kulit dan handphone mutakhir. Ia tentu pergi ke pulau sepi di akhir minggu dengan pesawat jet, mengendarai BMW yang dilengkapi mesin fax. Ia punya rumah besar yang dikelilingi pagar berkawat, alat olahraga di satu ruangan tersendiri, tertukar ketika menyebut nama anak sulung dan bungsu.
Di ujung jalan rumahnya ada seorang anak miskin yang tinggal bersama bibinya yang rela melakukan apapun untuknya. Ia berdandan secara kumal, dengan baju putih yang sudah menguning dan sendal jepit. Dan lain-lain, dan lain-lain.

Tips on Writing a Screenplay

Tips pembuatan skenario ini lebih diarahkan jika anda menggunakan struktur penceritaan Hollywood Klasik:

1. Perhatikan ketika anda mengembangkan karakter yang anda buat. Lebih baik jangan membuat karakter yang ideal karena alasan sederhana: tidak realis. Setiap orang pasti tidak sempurna, termasuk dewa-dewa Yunani dan raja-raja dari negara kaya raya. Mereka bisa ditentukan memiliki kecenderungan mengambil keputusan yang buruk, atau kelemahan lainnya seperti makanan, wanita,
ketamakan, dan kebodohan.

2. Utamakan mengarahkan cerita kepada kepentingan dan urusan yang berhubungan dengan kebanyakan orang yang akan menyaksikan film anda. Ini bisa diartikan dengan membuat plot-plot dengan isu keluarga, cinta, kehidupan dan kematian.

3. Ketika anda membuat skenario, sebaiknya anda membuat 30 halaman untuk babak 1 dan 3 (opening dan ending), dan 60 halaman untuk babak 2 (development). Tentu saja tips ini berlaku jika anda menggunakan struktur tiga babak a la Hollywood.

4. Seimbangkan penulisan skenario anda antara dosis penceritaan
secara visual dan secara verbal.

5. Jaga agar dialog tetap berada didalam sifat dan keperluan karakter. Tidak ada yang suka karakter utama yang terlalu bertele-tele.

6. Jika ingin menulis skenario suspense, pastikan teknik penulisan anda kuat dan padat (baik visual maupun verbal).

7. Happy ending biasanya mendapat respon yang lebih baik dari penonton daripada ending lain.

8. Ketika membuat skenario, usahakan jangan melebihi 120 halaman. Kebanyakan produser senang dengan skenario 100 halaman.

Contoh Skenario

FADE IN:

1. INT. KAMAR JOKO - MALAM - JOKO

SUARA JAM BERDENTING SATU KALI. Kamar yang berantakan. Monitor komputer diatas meja menyala. Lampu duduk di sudut meja menerangi ruangan dengan warna kuning redup. Seekor kecoa menyusuri lantai, melewati tas ransel, gitar, celana panjang, baju, sejadah, dan menyelinap ke belakang CPU. JOKO, 23, laki-laki muda berambut panjang dengan kaos hitam dan celana pendek merah motif bunga Hawaii sedang berbaring di atas kasur, melihat ke arah telepon genggam yang sedang dipegangnya. Ibu jari gemetar diatas tombol bergambar gagang telepon berwarna hijau. Joko menelan ludah.


2. INT. KAMAR MIRA- MALAM - MIRA

SUARA PINTU TERBUKA. Cahaya dari luar menerobos masuk kedalam kamar. SUARA TOMBOL LAMPU DINYALAKAN, kamar menjadi terang. Tempat tidur dengan bed cover biru dengan motif bintang-bintang. Kosmetik-kosmetik dan foto sepasang pria dan wanita berada diatas meja rias. MIRA, 25, perempuan cantik mengenakan blouse dan rok motif bunga berimpel menghambur masuk dan menaruh snel jas di kursi rias, mengambil telepon genggam dari saku snel jas dan meletakkannya di atas laci sebelah tempat tidur. Ia membantingkan diri ke tempat tidur dan menutup kedua matanya dengan lengannya. Ia menghela nafas panjang.

INTERCUT ANTARA JOKO DAN MIRA

Joko menaruh telepon genggam diatas meja sebelah tempat tidur, berguling, dan menutup seluruh tubuh dengan selimut.

Mira menyelimuti diri dengan bed cover.

Kepala Joko menyembul dari dalam selimut. Ia melirik ke arah telepon genggam.

Mira memejamkan mata. Tiba-tiba TELEPON GENGGAM BERDERING. Mira terperanjat, bangun dan mengambil telepon genggam. Nama "Joko" berkedip-kedip. Mira bertaut alis. Ia menjawab telepon itu.

Joko menempelkan telepon genggam di telinganya. Ia berdeham.

                        JOKO

                Halo?


                        MIRA
                Halo.


                        JOKO
                     (tersenyum)
                Hai.


                        MIRA
                 (melihat ke arah jam dinding)
               Gue perlu istirahat.


Joko diam.


                        MIRA (CONT'D)
               Ada apa?


dst dst...

Example of a Treatment

Contoh Treatment

Ini adalah contoh treatment yang saya buat, diambil dari film "John Q". Memang secara urutan pembuatan memang terbalik (film tersebut muncul, lalu saya membuat treatment berdasarkan film itu), namun saya hanya ingin memperlihatkan seberapa detil sebuah treatment untuk film itu. Contohnya:

1. Kita berada di sebuah rumah dengan bahan dasar kayu yang dicat putih, dan hari masih subuh. John Quincy Archibald, lelaki negro berusia 35 tahun, sedang asyik tiduran sambil menonton berita pagi di televisi. Denise, sang istri, berusia awal tiga puluhan, dan mengenakan daster, masih tidur menyandar pada sang suami sambil memeluk perutnya.

Tiba-tiba, John mendengar suara aneh seperti gesekan antara logam dengan logam dari luar. Ia melihat ke arah jendela dengan muka terkejut seakan-akan hal yang tidak diinginkannya terjadi. Tanpa panjang lebar, ia melepaskan pelukan Denise dan membuatnya terbangun. John yang masih memakai celana pendek alias kolor dan baju dalam, bergegas lari turun menuju keluar rumah. Denise yang terbangun bertanya-tanya kepada John, apa gerangan yang terjadi. John tidak mengindahkan sambil terus berlari dan meninggalkan Denise di kamar.

2. Kita berada di depan rumah John. Terlihat seseorang berjanggut dan mengenakan pakaian dinas telah selesai mengaitkan mobil sedan tua tahun 80an berwarna coklat, yang di parkir di depan rumah John, ke mobil derek. Petugas ini segera kembali ke dalam mobil derek dan ketika itu pula John keluar dari rumahnya tanpa alas kaki.

Ia berusaha menghampiri petugas yang telah berada di dalam mobil derek sambil berteriak bahwa itu adalah mobil miliknya. Petugas dengan enteng menjawab sambil berlalu, bahwa mobil itu sudah disita oleh bank karena John belum membayar tagihan. Tahu bahwa usahanya sia-sia, John tetap berusaha mengejar mobil derek beserta mobil tua yang sudah berjalan, dan hanya bisa menepak-nepak mobil miliknya sebagai pelampiasan rasa kesal, sambil berteriak-teriak menyuruh petugas berhenti. Ia berhenti berlari dan melihat mobilnya menghilang di belokan.
John tetap berdiri di tengah jalan, tolak pinggang, dan dengan nafas sedikit terengah-engah ia menunduk sebentar guna menenangkan diri, kemudian berbalik badan dan mendapati Denise telah bersandar di muka pintu rumah, masih memakai daster, dengan wajah kesal dan menyilakan lengan, menandakan bahwa Denise menyaksikan semuanya. Harusnya disini terjadi percakapan, atau pertengkaran, namun mereka hanya diam dan saling berpandang, karena mereka sadar, mereka tidak ingin menjadi tontonan beberapa tetangga di sekitar mereka yang juga keluar dari rumah, masih mengenakan pakaian tidur, terbangun karena keributan itu, dan menyaksikannya seperti Denise.

3. Kita berada di dalam rumah, sekitar satu jam kemudian, di ruang dapur sekaligus ruang makan, agak sempit, namun terlihat nyaman karena ditata rapi. John, dengan kemeja berwarna muda yang digulung lengannya, dan celana panjang hitam, tengah duduk di hadapan meja makan kecil berbentuk bundar. Di atas meja....dan seterusnya........dan seterusnya..............

Questions & Answers

Bagaimana gue bisa tau kapan skenario gue siap buat dijadiin film?
Ada seorang sutradara bernama David Lean, yang membuat film berjudul "Lawrence of Arabia". Ketika film yang diciptakannya selesai, dan ketika ia menyaksikannya disebuah bioskop, ia pergi ke ruang dimana proyektor diputar dan melakukan sedikit potongan disini dan disana untuk filmnya. Ia melakukan hal ini cukup sering dan akhirnya pintu ruang proyektor tersebut perlu diblokade. lean selalu ingin mengulik lagi dan lagi film miliknya. Etika kreatif yang menarik. Ini bisa dilakukan ketika menulis skenario karena secara teknis dasar tak ada batas waktu akhir untuk sebuah skenario.
Para penulis bisa mendengar bagaimana hasil karya mereka jika dibacakan oleh pemain sebelum mengirim ke rumah produksi atau ke sutradara. Proses ini bisa memberikan kepercayaan diri anda terhadap hasil kerja anda, dan lebih ideal lagi, anda akan memoles dan mengulik karya anda untuk menjadikannya yang terbaik.


Software terbaik untuk menulis skenario dan yang biasa digunakan para profesional?
Program best-seller adalah Final Draft, diikuti oleh Screenwriter 2000 dari Movie Magic, lalu ada Scriptware and Script Thing.


Apakah lebih baik mempublikasikan cerita gue sebelum gue coba jual ke pembuat film?
Beberapa cerita seharusnya menjadi novel, beberapa cerita yang lain jadi cerpen, beberapa cerita yang lain lagi bisa menjadi film yang hebat, dan cerita-cerita yang lain bisa digunakan dengan baik untuk lebih dari satu format. Jika anda mempertimbangkan sisi penjualan (dimana anda pasti mempertimbangkan hal tersebut), dengan mempublikasikan cerita bisa dikatakan sebagai sebuah langkah profesional dimana anda membuat pernyataan, "cerita ini pantas untuk dipublikasikan."
Untuk menjual proyek anda kepada pembuat film, anda membutuhkan persetujuan dari semua profesional dan referensi yang bisa anda temukan dan dijadikan satu untuk bahan pertimbangan.

Tentu saja ada beberapa penulis yang mempublikasikan bukunya sendiri dan kemudian mencoba menjualnya kepada pembuat film. Satu atau dua diantara mereka memiliki kesempatan untuk memilih rumah produksi mana yang ingin ia pilih. Mungkin ini bukan jalan yang dianjurkan, tetapi tidak ada salahnya untuk dijadikan pertimbangan.
Memilih karir sebagai penulis skenario betul-betul membutuhkan usaha yang besar, sama besarnya seperti karir sebagai penulis, dan keduanya bukan jalan yang mudah ditempuh.


Bagaimana seorang penulis biasa bisa merangkul seorang bintang, sutradara, dan duit?
SKENARIO ANDA lah yang mampu merangkul elemen-elemen diatas, bukan anda sebagai anda.
Untuk dapat menarik elemen tersebut, SKENARIO ANDA membutuhkan:
- Penggambaran karakter yang jelas dan mudah diingat.

- Cerita yang tertutur secara visual.

- Sesuatu yang dapat membuat skenario anda bisa dipromosikan.

Jika skenario anda tidak punya nilai-nilai diatas, maka anda tidak membuat film betapapun terkenalnya anda.


Treatment tuh berapa panjang sih?
Treatment adalah ulasan menyeluruh dari sebuah film, hampir tiap-tiap scene, namun tanpa dialog. Untuk film panjang (90-120 menit), treatment berkisar antara 30-50 halaman.

Logline – satu atau dua kalimat dengan ide menarik.

Sinopsis – 1-3 halaman yang menjelaskan situasi, pemain utama, dan kejadian-kejadian penting.

Treatment – perjalanan cerita secara mendetil, hampir dari scene ke scene, dalam bentuk prosa, tanpa dialog.

Dalam kontrak-kontrak di luar Indonesia (seperti di Writer’s Guild), penulis mendapatkan bayaran hampir sepertiga dari keseluruhan untuk tahap pengerjaan treatment. Hal ini menunjukkan bagaimana mereka mengharapkan kedetilan cerita dan pengembangan karakter dalam sebuah treatment.


sumber: http://breakingin.net

Common Script Mistakes

Kesalahan Umum Penulisan Skenario
oleh Lenore Wright
diterjemahkan dan disesuaikan oleh anonymous

Saya bermaksud membantu penulisan skenario di Indonesia dengan menerjemahkan artikel yang sangat berguna yang ditulis oleh Lenore Wright ini dan menaruhnya di blog berbahasa Indonesia.  Semua ini untuk tujuan yang baik. Semoga berguna.

Tiga kesalahan teratas yang dilakukan ketika menulis skenario
Kesalahan nomor satu: jadi maling scene!
Daripada menulis sesuatu yang orisinil, mereka biasanya mengambil scene-scene bagus dari film terkenal (dengan sedikit perubahan agar tidak dibilang nyolong). Usaha seperti ini dilakukan dengan tujuan membuat skenario film yang "komersial" atau sebagai pemicu untuk mengembangkan cerita mereka sendiri.

Kesalahan nomor duaaa: terlalu ikut ajaran orang lain!
Dengan telak mengikuti ajaran terstruktur dari buku penulisan skenario yang dibuat oleh penulis skenario handal. Pernyataan ini tidak dimaksudkan untuk menyerang para penulis skenario yang menulis buku itu (karena mereka biasanya adalah guru yang memiliki ide yang provokatif dan berguna). Kebanyakan dari buku-buku itu menawarkan sistem untuk memfokuskan pikiran kita untuk menulis cerita. Namun lebih baik jika para penulis dapat belajar dari beberapa skenario yang mereka telah buat sendiri, sebelum mempelajari sistem-sistem yang diajarkan pada buku. Anda bisa eksperimen sendiri dan lihat kemana cerita yang anda buat membawa anda. Ketika anda melakukan revisi, anda bisa mengecek dengan para pengajar/ahli penulis skenario dan lihat apakah arahan dari mereka bisa menstimulasi anda untuk membuat skenario anda menjadi lebih baik.

Kesalahan nomor tigaaa: Terlalu banyak baca artikel seperti ini!
Ikuti seperti kata mereka di liga-liga olahraga besar, just do it!

sumber: http://breakingin.net

situasi: Kesalahan identitas

situasi kesalahan identitas:
A Mengira bahwa seseorang kaya padahal ia miskin.

B Orang yang salah terjebak kedalam jurang ketakutan.

C Schizophrenia.

situasi: Kehilangan sesuatu yang dicintai

Elemen-elemennya: anggota keluarga yang terbunuh, anggota keluarga yang menyaksikan, dan seorang pelaksana.
A1 Menyaksikan pembunuhan anggota keluarga sementara tidak memiliki kekuatan untuk mencegahnya.

A2 Membantu menyebabkan kesengsaraan kepada seseorang melalui rahasia yang bersifat profesi.

B Mensucikan kematian orang yang dicintai.

C Mengetahui kematian seorang anggota keluarga atau teman dekat.

D Kembali ke dasar-dasar primitif lewat kesedihan karena mengetahui kematian kerabat terdekat.

situasi: Penemuan kembali sesuatu yang hilang

Elemen-elemennya: seorang pencari dan sesuatu yang ditemukan.

situasi: Penyesalan yang mendalam

Elemen-elemennya: penjahatnya, korban dari dosa yang ia buat, dan seorang interogator.
A1 Penyesalan karena kejahatan yang tak dilakukan/diketahui.

A2 Penyesalan karena pembunuhan orang tua.

A3 Penyesalan karena pembunuhan (massal).

A4 Penyesalan karena pembunuhan secara hukum (hukum mati dll)

A5 Penyesalan karena membunuh suami atau istri.

B1 Penyesalan karena kegagalan cinta.

B2 Penyesalan karena perzinahan.

situasi: Salah menghukum

Elemen-elemennya: orang yang keliru, korban kekeliruan, alasan kesalahan, dan orang yang sebenarnya bersalah.
A1 Kecurigaan dimana rasa percaya dibutuhkan.

A2 Kecurigaan yang keliru.

A3 Kecurigaan yang keliru (dimana kecemburuan bukan tanpa alasan) dari seorang kekasih gelap.

A4 Kecurigaan yang keliru yang timbul karena kesalahpahaman sikap dari orang yang dicintai.

A5 Kecurigaan yang muncul karena tidak adanya perbedaan.

B1 Kecurigaan yang keliru yang diarahkan kepada diri sendiri agar seorang teman selamat.

B2 Kecurigaan yang keliru yang jatuh kepada orang tak bersalah.

B3 Kecurigaan yang keliru yang jatuh kepada suami/istri yang tak bersalah sementara pasangannya yang justru bersalah.

B4 Kecurigaan yang keliru yang jatuh kepada orang tak bersalah, namun bersalah secara niat.

B5 Kecurigaan yang keliru yang jatuh pada orang tak bersalah yang percaya bahwa ia bersalah.

B6 Saksi sebuah kejahatan, yang demi kepentingan orang yang disayang, membiarkan tuduhan jatuh kepada orang tak bersalah.

C1 Tuduhan dibiarkan jatuh kepada musuh.

C2 Kekeliruan tuduhan yang diprovokasi oleh musuh.

C3 Kekeliruan diarahkan kepada korban oleh kakak/adik sendiri.

D1 Kecurigaan yang keliru yang diprovokasi oleh penjahat yang sebenarnya kepada salah satu musuhnya.

D2 Kecurigaan yang keliru yang dilemparkan oleh penjahat sebenarnya kepada korban kedua dan hal ini sudah direncanakan sebelumnya.

D3 Kecurigaan yang keliru yang dilemparkan kepada pesaing.

D4 Kecurigaan yang keliru yang dilemparkan kepada yang tak bersalah karena ia menolak untuk menjadi kaki tangan.

D5 Kecurigaan yang keliru oleh wanita kepada kekasih gelapnya yang telah meninggalkannya karena tak mau membohongi suami sang wanita.

D6 Usaha untuk merehabilitasi diri sendiri dan untuk membalas dendam kesalahan hukum yang disengaja.

situasi: Kecemburuan yang keliru

Elemen-elemennya: orang yang cemburu, obyek yang dimiliki oleh orang yang ia cemburui, kaki tangan pencemburu, dan alasan kekeliruan.
A1 Kesalahaan berasal dari pikiran curiga dari sang pencemburu.

A2 Kekeliruan dalam cemburu yang ditimbulkan dari kesempatan yang sebenarnya fatal.

A3 Kekeliruan dalam cemburu terhadap cinta yang sepenuhnya platonik (tak mengharapkan imbalan).

A4 Kecemburuan tanpa dasar yang tumbuh karena rumor yang tak jelas.

B1 Kecemburuan yang diberitahukan oleh pengkhianat yang digerakkan oleh rasa benci.

B2 Kecemburuan yang ditawarkan oleh pengkhianat dengan alasan kepentingan pribadi.

B3 Kecemburuan yang dibuat oleh pengkhianat dengan alasan cemburu juga dan kepentingan pribadi.

C1 Saling cemburu yang ditimbulkan oleh orang terhadap suami dan istri.

C2 Kecemburuan yang dibuat oleh pelamar yang ditolak kepada suami.

C3 Kecemburuan yang ditawarkan kepada suami oleh perempuan yang sebenarnya menyukainya.

C4 Kecemburuan yang dibuat untuk istri, oleh lawan yang telah dicemooh oleh sang istri itu.

C5 Kecemburuan yang dibuat untuk pasangan kekasih yang bahagia oleh suami yang dibohongi.

situasi: Konflik dengan dewa/Tuhan

Elemen-elemennya: pihak yang tak bisa mati (dewa, Tuhan), dan pihak yang bisa mati (manusia).
A1 Perjuangan melawan dewa/Tuhan.

A2 Berseteru dengan para pengikut dewa/Tuhan.

B1 Kontroversi dengan dewa/Tuhan.

B2 Hukuman karena menghina dewa/Tuhan.

B3 Hukuman karena harga diri yang tinggi dihadapan dewa/Tuhan.

B4 Kesombongan karena berusah menyaingi dewa/Tuhan.

B5 Berusaha menyaingi dewa/Tuhan tanpa pikir-pikir.

situasi: AMBISI

Elemen-elemennya: satu orang yang penuh ambisi, sesuatu yang diinginkan, dan musuh.
A1 Ambisi yang dijaga dan dijauhi dari sanak atau teman seperjuangan atau dari kakak/adik.

A2 Dari kerabat atau orang dengan alasan keterpaksaan.

A3 Dari pengikut.

B Ambisi untuk memberontak (mirip dengan situasi Revolusi).

C1 Ambisi dan keinginan untuk berbuat kejahatan lagi dan lagi.

C2 Ambisi membunuh orang tua.

situasi: Mencintai Musuh

Elemen-elemennya: musuh yang dicintai, orang yang mencintai, dan seorang pembenci.
A Orang yang disayangi dibenci oleh sanak saudara dari orang yang menyayangi.
A1 Orang yang menyayangi dikejar-kejar oleh saudara laki-laki dari wanita yang ia sayangi.

A2 Orang yang menyayangi dibenci oleh keluarga dari orang yang disayangi.

A3 Orang yang menyayangi adalah anak dari orang yang dibenci oleh keluarga dari orang yang disayangi.

A4 Orang yang disayangi adalah musuh dari kelompok dari wanita yang menyayanginya.

B1 Orang yang menyayangi adalah pembunuh dari ayah dari orang yang disayangi.

B2 Orang yang disayangi adalah pembunuh dari saudara kandung yang menyayanginya.

B3 Orang yang disayangi adalah pembunuh suami dari wanita yang menyayanginya yang sebelumnya sudah bersumpah akan membalaskan dendam suaminya yang meninggal.

B4 Kasus yang sama, tetapi orang yang menyayangi itu justru sudah dibunuh (bukan suaminya).

B5 Orang yang disayangi adalah pembunuh anggota keluarga dari wanita yang menyayangi dirinya.

B6 Orang yang disayanginya itu adalah anak perempuan dari orang yang telah membunuh ayahnya.

situasi: Kendala dalam menggapai cinta

Elemen-elemennya: dua kekasih dan sebuah kendala.
A1 Pernikahan yang terhalang karena perbedaan tingkat.

A2 Perbedaan jumlah harta yang menjadi rintangan dalam pernikahan.

B Pernikahan yang tertahan oleh musuh.

C1 Pernikahan terlarang karena sudah adanya pertunangan dari satu pihak terhadap orang lain.

C2 Kasus yang sama, diperumit dengan adanya pernikahan imajiner dari pasangan yang sudah bertunangan.

D1 Pernikahan yang dihalangi oleh bermusuhannya kerabat dekat.

D2 Kasih sayang keluarga yang diganggu oleh mertua.

E Pernikahan yang dihalangi oleh tidak cocoknya emosi dari pasangan.

situasi: Kejahatan cinta (cyeileh)

Elemen-elemennya: kekasih dan seorang yang dikhianati.
A1 Ibu yang jatuh cinta (dalam arti antar jenis kelamin) pada anaknya.

A2 Anak perempuan yang jatuh cinta pada ayahnya.

A3 Ayah yang mencintai anak perempuannya.

B1 Wanita yang terpikat pada anak tirinya.

B2 Wanita dan anak tirinya terpikat satu sama lain.

B3 Wanita sebagai simpanan dan diwaktu bersamaan, ayah dan anak menerima situasi itu.

C1 Lelaki yang menjadi kekasih kakak/adik iparnya.

C2 lelaki itu sendiri terpikat pada kakak/adik iparnya.

C3 Kakak beradik yang jatuh cinta satu sama lain.

D1 Lelaki yang terpikat pada lelaki lain, namun menghindar.

D2 Wanita yang terpikat pada playboy.

situasi: Perzinahan

Elemen-elemennya: suami atau istri yang dibohongi dan dua penzinah.
A nyonya rumah yang dikhianati:
A1 karena wanita muda.

A2 karena istri muda.

A3 karena seorang perempuan.

B istri yang dikhianati:
B1 karena budak, yang sebenarnya tidak balas menyayangi.

B2 karena pesta pora/tidak memenuhi kewajiban.

B3 karena wanita yang sudah menikah.

B4 dengan maksud beristri dua.

B5 karena perempuan muda, yang tidak balas menyayangi.

B6 Perempuan muda yang iri pada istri seseorang yang ia cintai.

B7 Karena pelacur.

B8 Persaingan antara istri sah (namun bersifat antipati), dan simpanan (bersifat menyenangkan).

B9 Antara istri yang baik hati dan perempuan yang mengejar-ngejar suami.

C1 Suami antagonistis berkorban untuk kekasih yang disenangi.

C2 Suami yang diduga hilang, dilupakan karena munculnya pesaing lain.

C3 Suami biasa yang berkorban untuk kekasih yang simpatik.

C4 Suami yang baik dikhianati karena pesaing yang justru lebih inferior.

C5 Karena pesaing yang fantastis.

C6 Karena pesaing yang justru menjijikkan.

C7 Karena pesaing biasa, oleh istri yang suka melawan.

C8 Karena pesaing yang lebih jelek, tapi lebih berguna.

D1 Dendam dari suami/istri yang dibohongi.

D2 Kecemburuan yang lenyap karena belas kasihan.

D3 Kecemburuan yang hilang karena suatu alasan.

E suami/istri yang disiksa oleh pesaing yang telah ia tolak.

situasi: Persaingan antara superior dan inferior

Elemen-elemennya: rival superior, rival inferior, dan tujuan.
A1 Persaingan antara orang biasa dan orang yang tidak bisa mati.

A2 Antara dua kekuatan yang timpang.

A3 Antara penyihir dan orang biasa.

A4 Antara penjajah dan terjajah.

A5 Antara pemenang dan pecundang.

A6 Antara majikan dan orang terbuang (budak)

A7 Antara yang merebut kekuasaan dan pemilik kekuasaan.

A8 Antara raja-raja pengikut dan raja diantara raja.

A9 Antara orang yang sangat kuat dan orang yang baru berlatih.

A10 Antara kaya dan miskin.

A11 Antara orang terhormat dan orang yang dicurigai.

A12 Persaingan antar dua orang yang hampir sama kuatnya/kuasanya.

A13 Persaingan antar dua orang yang sama kekuatannya, dimana yang satu pada masa lalunya telah bersalah atas perzinahan.

A14 Antara orang yang dikasihi dan orang yang tidak memiliki hak untuk mengasihi.

A15 Antara dua (atau lebih) suami yang diceraikan berturut-turut oleh satu istri.

B1 Antara penyihir wanita dan wanita biasa.

B2 Antara pemenang dan narapidana.

B3 Antara ratu dan subyeknya.

B4 Antara ratu dan budak.

B5 Antara nyonya rumah dan pembantu.

B6 Antara nyonya rumah dan wanita dengan posisi lebih rendah.

B7 Antara nyonya dan dua wanita dengan kelas lebih rendah.

B8 Persaingan antara dua pihak yang sama kuat, dan diperumit oleh perginya salah satu.

B9 Persaingan antara ingatan atau idealisme (milik wanita yang berkuasa) dengan pengikutnya sendiri.

C Persaingan ganda (A cinta B, yang mencintai C, yang mencintai D).

D Persaingan oriental (poligami di Hindu).

D1 Persaingan antar dua orang yang tak bisa mati.

D2 Persaingan dua orang yang bisa mati.

D3 Antar dua istri yang sah.

situasi: Perlunya mengorbankan orang yang dikasihi.

Elemen-elemennya: sang pahlawan, korban yang dikasihi, dan alasan perlunya pengorbanan.
A1 Perlunya mengorbankan anak perempuan untuk kepentingan publik.

A2 Tugas untuk mengorbankan anak perempuan untuk memenuhi sumpah kepada Tuhan/dewa.

A3 Tugas untuk mengorbankan orang yang dikasihi atau orang yang memberi keuntungan karena agama/kepercayaan.

B1 Tugas untuk mengorbankan anak kandung, tanpa diketahui orang lain, dibawah tekanan kebutuhan.

B2 Untuk situasi yang sama, namun mengorbankan orang tua.

B3 Situasi yang sama, namun mengorbankan suami/istri.

B4 Tugas untuk mengorbankan menantu untuk kepentingan publik.

B5 Tugas untuk mengorbankan menantu untuk alasan reputasi.

B6 Tugas untuk menentang kakak ipar untuk kepentingan publik.

B7 Menentang kawan sendiri.

situasi: Pengorbanan semua orang karena sebuah impian, hasrat.

Elemen-elemennya: seorang kekasih, obyek dari hasrat yang fatal, dan orang atau benda yang dikorbankan.

A1 Sumpah-sumpah suci (yang bersifat religius) yang diingkarkan karena hasrat.

A2 Sebuah sumpah suci yang terpatahkan.

A3 Hancurnya rasa hormat terhadap seorang pendeta/pastur.

A4 Masa depan yang hancur karena hasrat.

A5 Kekuatan yang hancur karena hasrat.

A6 Hancurnya pikiran, kesehatan, dan kehidupan.

A7 Hasrat yang terwujud dengan membayar nyawa.

A8 Hancurnya keberuntungan, jiwa-jiwa, dan kehormatan.

B Keinginan untuk menghancurkan makna sebuah tugas, makna belas kasihan, dan lain-lain.

C1 Kehancuran kehormatan, keberuntungan, dan kehidupan karena sifat erotis yang buruk.

C2 Efek yang sama yang dihasilkan oleh sifat buruk lainnya.

situasi: Pengorbanan demi sanak saudara

Elemen-elemennya: Pahlawan, sanak saudara, serta benda atau orang yang dikorbankan.
A1 Pengorbanan nyawa demi kerabat atau orang yang disayangi.

A2 Pengorbanan nyawa demi kebahagiaan kerabat atau orang yang disayangi.

B1 Pengorbanan ambisi demi kebahagiaan orang tua.

B2 Pengorbanan ambisi demi nyawa orang tua.

C1 Pengorbanan cinta demi nyawa orang tua.

C2 Pengorbanan cinta demi kebahagiaan anak.

C3 Pengorbanan cinta demi kebahagiaan orang yang disayangi.

C4 Pengorbanan cinta demi kebahagiaan seorang anak, tapi disebabkan oleh hukum yang tak adil.

D1 Nyawa dan kehormatan dikorbankan demi nyawa orang tua atau orang yang disayangi.

D2 Kekuasaan dikorbankan demi nyawa kerabat atau orang yang disayangi.

situasi: Pengorbanan diri sendiri karena sebuah idealisme

Elemen-elemennya: seorang pahlawan, sebuah idealisme, barang atau orang yang dikorbankan.
A1 Pengorbanan nyawa demi janji seseorang.

A2 Pengorbanan nyawa demi kesuksesan seseorang.

A3 Pengorbanan nyawa demi kebahagiaan seseorang.

A4 Pengorbanan nyawa dalam kebenaran (yang berlebihan).

A5 Pengorbanan nyawa demi kepercayaan seseorang.

B1 Cinta dan nyawa dikorbankan demi kepercayaan seseorang.

B2 Cinta dan nyawa dikorbankan demi hasil yang ingin dicapai.

B3 Cinta dikorbankan demi kepentingan negara.

C Pengorbanan seorang yang baik dalam pekerjaannya.

D Kehormatan sebagai ideal dikorbankan demi kepercayaan sebagai ideal.

situasi: Tak sadar membunuh sanak saudara sendiri.

Elemen-elemennya: pembunuh dan korban yang tak dikenal.
A1 Berada dalam posisi tak sadar membunuh anak perempuan sendiri, karena perintah mistik atau ramalan.

A2 Karena kepentingan politik.

A3 Karena persaingan dalam percintaan.

A4 Melalui kebencian kekasih anak perempuan yang tak dikenal itu.

B1 Berada dalam posisi tak sadar membunuh anak laki-laki sendiri.

B2 Diperkuat oleh saran-saran yang bersifat Machiavellis.

B3 Dicampur dengan kebencian sanak saudara.

C Berada dalam posisi tak sadar membunuh saudara laki-laki sendiri.

C1 Saudara laki-laki membunuh dengan amarah.

C2 Kakak/adik perempuan membunuh karena alasan tugas profesi.

D Membunuh ibu yang tak dikenali.

E1 Ayah/ibu dibunuh karena tak kenal atas saran yang bersifat Machiavellis.

E2 Pembunuhan ayah/ibu yang tak dikenali.

E3 Pengejekan terhadap orang tua yang tak dikenali.

F1 Kakek/nenek yang tak dikenali dibunuh, karena dendam dan karena saran dari orang.

F2 Kakek yang dibunuh secara tak sengaja.

F3 mertua yang dibunuh secara tak sengaja.

G1 Tak sengaja membunuh wanita yang disayangi.

G2 Berada dalam posisi membunuh kekasih yang tak dikenali.

G3 Gagal menyelamatkan anak laki-laki yang tak dikenali.

situasi: Kejahatan cinta yang tak disengaja.

Elemen-elemennya: pasangan cinta, penerima cinta, dan seorang pengungkap hubungan.

A1 Terungkap bahwa pasangan telah menikah dengan sang ibunda.

A2 Terungkap bahwa pasangan memacari kakak/adik.

B1 Terungkap bahwa pasangan telah menikah dengan kakak/adik.

B2 Terungkap bahwa pasangan telah menikah dengan kakak/adik, dan kejahatan itu sudah direncanakan oleh pihak ketiga.

B3 Berada dalam posisi mengangkat kakak/adik sebagai kekasih, tanpa sebenarnya mengetahui hal tersebut.

C Berada dalam posisi mengingkari anak sendiri, tanpa sadar.

D1 Berada dalam posisi menzinahi, tanpa sadar.

D2 Perzinahan yang dilakukan tanpa sebenarnya mengetahui perzinahan yang dilakukan.

situasi: Kelalaian yang fatal

Elemen-elemennya: orang yang lalai dan korban

A1 Kelalaian menjadi sebab kesengsaraan orang itu.

A2 Kelalaian yang menyebabkan orang itu menjadi tak terhormat.

B1 Keingintahuan menjadi sebab kesengsaraan orang yang ingin tahu itu.

B2 Kehilangan orang yang dikasihi karena rasa ingin tahu.

C1 Keingintahuan yang menyebabkan kematian atau kemalangan bagi orang lain.

C2 Kelalaian yang menyebabkan kematian kerabat.

C3 Kelalaian yang menyebabkan kematian kekasih.

C4 Kelalaian yang menyebabkan kematian sanak saudara.

situasi: KEGILAAN

Elemen-elemennya: orang gila dan korban.
A1 Anggota keluarga dibunuh dalam kegilaan seseorang.

A2 Kekasih dibunuh dalam kegilaan.

A3 Pembunuhan atau membuat cedera orang yang tidak dibenci.

B Ketidakhormatan yang datang pada orang itu karena kegilaan yang dilakukan.

C Hilangnya orang yang dikasihi muncul kembali karena suatu kegilaan.

D Kegilaan yang muncul karena kesintingan yang sudah ada turun-temurun.

situasi: Pembunuhan dengan alasan perzinahan

Elemen-elemennya: dua penzinah, suami atau istri yang dikhianati.

A1 Pembunuhan suami oleh atau untuk kekasih gelap.

A2 Pembunuhan kekasih yang telah percaya pada pasangannya.

B Pembunuhan sang istri demi kekasih gelap, dan untuk kepentingan sendiri.

situasi: Persaingan dalam keluarga

Elemen-elemennya: anggota keluarga yang lebih dipilih, anggota keluarga yang lebih ditolak, serta tujuan.
A1 Persaingan penuh dengki antar kakak adik.

A2 Persaingan penuh dengki antar dua pasang kakak adik.

A3 Persaingan antar dua saudara laki-laki, dimana salah satunya terdapat perzinahan.

B1 Persaingan antara orang tua dan anak terhadap kekasih yang belum dinikahkan.

B2 Persaingan antara orang tua dan anak, untuk kekasih yang sudah menikah.

B3 Seperti B1 dan B2, tetapi obyeknya sudah menjadi suami/istri sang orang tua.

B4 Persaingan antara orang tua dan anak.

C Persaingan antar sepupu.

D Persaingan antar teman.

situasi: Persengketaan dalam keluarga

Elemen-elemennya: anggota keluarga bersifat pembenci, anggota keluarga yang dibenci,

A kebencian antar kakak/adik

A1 Satu saudara dibenci oleh saudara-saudara yang lain.

A2 Satu saudara yang membenci saudara yang lain dan sebaliknya.

A3 Kebencian antar sanak untuk alasan kepentingan diri masing-masing.

B Kebencian antara orang tua dan anak.

B1 Kebencian dari anak kepada orang tua.

B2 Kebencian yang menimbulkan keuntungan.

B3 Kebencian orang tua terhadap anak.

C Kebencian kakek/nenek pada cucu.

D1 Kebencian mertua kepada menantu.

D2 Kebencian antar dua menantu.

E Kebencian menantu kepada ibu tiri.

F Pembunuhan bayi.

situasi: Pembebasan/pelepasan

Elemen-elemennya: pihak terhukum (yang dirugikan), pihak yang mengancam, dan penyelamat.
A Munculnya penolong kepada yang dihukum.

B1 Seorang ayah/ibu yang turun tahta dan digantikan oleh anaknya.

B2 Diselamatkan oleh teman, atau oleh orang tak dikenal yang kemudian menjadi teman.

situasi: Memperoleh

Elemen-elemennya: seorang pengumpul sesuatu dan musuh yang menolak untuk memberikan, atau seorang yang terpisah dengan kelompoknya dan melawan kelompoknya itu.
A Usaha mendapatkan tujuan dengan tipu muslihat atau kekerasan.

B Usaha melalui kepandaian berbicara yang persuasif saja.

C Keahlian berbicara dengan seorang yang terpisah dari kelompoknya.

situasi: Teka-teki

Elemen-elemennya: interogator, pencari kebenaran, dan masalah.
A Pencarian seseorang yang harus ditemukan agar orang lain bisa tetap hidup.

B1 Teka-teki yang harus diselesaikan agar seseorang bisa bertahan hidup.

B2 Sama seperti B1, namun teka-teki itu diberikan oleh wanita yang didambakan.

C1 Berbagai macam keinginan diderita karena ingin mengetahui nama seseorang.

C2 Keinginan untuk tahu jenis kelamin seseorang.

C3 Tes untuk mengetahui suatu kondisi mental.

situasi: Penculikan

Elemen-elemennya: penculik, yang diculik, dan penjaga/pelindung.
A Penculikan seorang wanita yang tak rela membiarkan dirinya diculik.

B Penculikan seorang wanita yang mengizinkan dirinya diculik.

C1 Direbutnya wanita yang diculik tanpa membunuh sang penculik.

C2 Kasus yang sama, namun penculik dibunuh.

D1 Penyelamatan seorang teman yang ditangkap musuh.

D2 Penyelamatan seorang anak.

D3 Penyelamatan sebuah jiwa yang tertangkap karena kekeliruan.

situasi: Kumpulan orang pemberani

Elemen-elemennya: seorang pemimpin yang berani, sebuah tujuan, dan musuh.
A Persiapan perang.

B1 Perang.

B2 Pertarungan.

C1 Membawa barang atau orang yang diperlukan/diinginkan.

C2 Usaha mendapatkan kembali sesuatu yang diinginkan.

D1 Ekspedisi yang seru.

D2 Petualangan untuk mendapatkan kembali wanita yang dicintai.

situasi: Revolusi

Elemen-elemennya: seorang tiran dan seorang konspirator.
A1 Konspirasi yang dikepalai oleh satu orang.

A2 Konspirasi dari beberapa orang.

B1 Revolusi dari seorang individu, yang membuat orang terpengaruh dan mengikutinya.

B2 Revolusi dari orang banyak.

situasi: Korban terjatuh dalam kekejaman atau kesengsaraan

Elemen-elemennya: seorang yang malang; seorang majikan atau sebuah kemalangan.
A Pihak yang tidak bersalah menjadi korban dari intrik penuh ambisi.

B Korban dihabiskan oleh mereka yang seharusnya menjaga korban.

C1 Seorang yang berkuasa jatuh dan tidak lagi memiliki apa-apa.

C2 Seorang idola atau yang memiliki hubungan dekat dan mulai dilupakan.

D Harapan yang direbut dari seseorang.

situasi: BENCANA

Elemen-elemennya: kekuatan yang mampu melenyapkan, musuh yang menang, atau pengirim pesan.
A1 Menderita kekalahan.

A2 Tanah air hancur.

A3 Jatuhnya nilai-nilai kemanusiaan.

A4 Bencana alam.

B Monarki digulingkan.

C1 Penderitaan karena tak berterimakasih.

C2 Penderitaan karena hukum yang tak adil atau permusuhan.

C3 Penderitaan karena kemarahan.

D1 Ditinggalkan kekasih atau suami.

D2 Anak yang kehilangan orang tua.

situasi: Pengejaran

Elemen-elemennya: ada hukuman dan ada buronan.
A Buranan dari hukum dikejar karena politik, kejahatan, dll.

B Dikejar atas nama cinta.

C Seorang pahlawan yang berjuang melawan suatu kekuatan.

D Orang gila yang tidak jelas melawan alien.

situasi: Pembalasan dendam kepada anggota keluarga dari anggota keluarga

Elemen-elemennya: anggota keluarga yang membalas dendam, anggota keluarga yang bersalah, kenangan dari korban, hubungan antar keduanya.
A1 Kematian ayah dibalaskan kepada ibu.

A2 Ibu yang membalas dendam pada ayah.

B Kematian kakak/adik laki-laki dibalaskan kepada anak laki-laki.

C Kematian ayah dibalaskan pada suami.

D Kematian suami dibalaskan pada ayah.

situasi: Kejahatan yang dihukum oleh pembalasan dendam

Elemen-elemennya: seorang pembalas dendam dan seorang penjahat.
A1 Pembalasan dendam dari orang tua yang terbunuh atau nenek moyang.

A2 Pembalasan dendam dari anak yang terbunuh atau keturunan.

A3 Dendam atas anak yang diperlakukan tidak hormat.

A4 Pembalasan dendam atas istri atau suami yang terbunuh.

A5 Pembalasan dendam karena (usaha) memperlakukan istri dengan tidak hormat.

A6 Dendam karena kekasih gelap terbunuh.

A7 Dendam karena teman terluka atau terbunuh.

A8 Dendam karena saudara perempuan yang digoda/diperkosa.

B1 Dendam karena luka yang disengaja, atau percekcokan.

B2 Dendam karena telah dilecehkan ketika tidak hadir.

B3 Dendam karena usaha pembunuhan.

B4 Dendam karena tuduhan yang salah.

B5 Dendam karena pelanggaran.

B6 Dendam karena telah sesuatu yang dimiliki telah direbut. 

B7 Dendam oleh seluruh pemilik satu jenis kelamin karena adanya penipuan yang dilakukan oleh jenis kelamin lain.

C Pengejaran profesional terhadap kriminal.

situasi: Permohonan

Elemen-elemennya: penyiksa/penganiaya, pemohon, dan kekuatan otoritas yang keputusannya meragukan.
A1 Narapidana yang memohon bantuan kepada yang kuat untuk melawan musuh.

A2 Bantuan diminta untuk melaksanakan tugas yang mulia yang telah dilarang sebelumnya.

A3 Permohonan untuk kabur dari kematian.

B1 Keramahan yang dicari-cari oleh kapal yang karam (orang terdampar)

B2 Kemurahan/sumbangan yang dilakukan oleh orang yang sudah diusir oleh kalangannya sendiri, yang telah memperlakukan dia dengan tidak hormat.

B3 Pencarian maaf, penyembuhan, atau pembebasan.

B4 Penyerahan mayat, atau relik yang telah dikumpulkan.

C1 Permohonan akan kekuatan demi mereka yang dikasihi oleh pemohon.

C2 Permohonan kepada seorang kenalan demi seorang kenalan yang lain.

C3 Permohonan kepada kekasih dari ibu sendiri, demi kepentingan ibu itu.

Tiga puluh enam (plus satu) situasi dramatik

Tiga puluh tujuh situasi dramatik ini saya ambil dari sff.net dan saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, karena saya pikir sangat berguna buat para calon sineas (atau mungkin sudah sineas) Indonesia yang ingin membuat film tapi tak kunjung berhasil membuat suatu karya yang memiliki cerita yang dramatik. Situasi-situasi ini dapat anda terapkan kedalam film anda dan memungkinkan anda untuk mengembangkannya.
Georges Polti mengatakan bahwa semua cerita yang ada di dunia ini pada dasarnya terbuat dari 36 situasi dramatik dan berangkat dari situasi-situasi itu. Ada orang lain (tidak diketahui) yang menambahkan situasi dramatik ke-37. Jika anda memiliki jalan buntu untuk situasi yang telah anda buat dalam cerita anda, cobalah baca blog ini.

Urutannya acak, dan bukan berarti nomor satu adalah situasi paling dramatik. Klik pada linknya untuk penjelasan lebih detail. 
1. Supplication (Permohonan)
2. Deliverance (Pembebasan/Pelepasan)
3. Crime Punished by Vengeance (Kejahatan yang Dihukum dengan Balas Dendam)
4. Vengeance Taken For Kindred Upon Kindred (Dendam oleh Anggota Keluarga kepada Anggota Keluarga)
5. Pursuit (Pengejaran)
6. Disaster (Bencana)
7. Falling Prey to Cruelty or Misfortune (Korban yang Jatuh ke dalam Kekejaman atau Kesengsaraan)
8. Revolt (Revolusi)
9. Daring Enterprise (Sekelompok Orang yang Berani)
10. Abduction (Penculikan)
11. The Enigma (Teka-teki)
12. Obtaining (Usaha untuk Memperoleh)
13. Enmity of Kinsmen (Persengkataan Dalam Keluarga)
14. Rivalry of Kinsmen (Persaingan antar Anggota Keluarga)
15. Murderous Adultery (Pembunuhan karena Perzinahan)
16. Madness (Kegilaan)
17. Fatal Imprudence (Kelalaian yang Fatal)
18. Involuntary Crimes of Love (Kejahatan Cinta yang Tak Disengaja)
19. Slaying of a Kinsman Unrecognized (Membunuh Orang Tak Dikenal yang Ternyata Anggota Keluarga Sendiri)
20. Self-sacrificing for an Ideal  (Pengorbanan Untuk Sebuah Idealisme)
21. Self-sacrifice for Kindred (Pengorbanan Untuk Anggota Keluarga/Kerabat)
22. All Sacrificed for a Passion (Pengorbanan Banyak Orang untuk Sebuah Hasrat)
23. Necessity of Sacrificing Loved Ones (Perlunya Mengorbankan Orang yang Dicintai)
24. Rivalry of Superior and Inferior (Persaingan antara yang "Kuat" dan "Lemah")
25. Adultery (Perzinahan)
26. Crimes of Love (Kejahatan Cinta (hoho))
27. Discovery of the Dishonor of a Loved One (Terungkapnya Perbuatan Tidak Terhormat dari Orang yang Dicintai)
28. Obstacles to Love (Kendala dalam Mencapai Cinta)
29. An Enemy Loved (Mencintai Musuh)
30. Ambition (Ambisi)
31. Conflict With a God (Konflik dengan Tuhan/Dewa)
32. Mistaken Jealousy (Kecemburuan namun SalahPaham)
33. Erroneous Judgement (Keputusan yang Keliru)
34. Remorse (Penyesalan yang Mendalam)
35. Recovery of a Lost One (Ditemukannya Sesuatu yang Dicintai)
36. Loss of Loved Ones (Hilangnya Sesuatu yang Dicintai)
37. Mistaken Identity (Kekeliruan Identitas)


(Catatan: untuk beberapa kasus diatas, kespesifikan gender pada deskripsi yang original sudah diganti dengan yang lebih umum. Lagipula tidak hanya laki-laki yang selalu bertualang dan wanita yang diselamatkan) ^^