Apa Maksud Penataan Plot?

Let's go to the basics first. Plot itu apa sih?
Kalo lumpur dilempar kemuka orang apakah bunyinya "plot"? Maybe, tapi lupakan kejayusan itu. Plot adalah sebuah kejadian atau peristiwa yang ditampilkan dalam film. Apapun yang ditangkap oleh mata dan telinga ketika kita menyaksikan sebuah film, itu adalah plot. Contoh sederhana:
Yphoel sedang berbicara dengan temannya di sebuah kafe mahal. Ia berkata," fren, kemaren gue ditabok pacar gue lantaran gue ketauan selingkuh sama cewek kampus. Akhirnya hubungan terlarang yang sudah terjalin dua tahun itu gue putusin deh."
So, yang mana yang plot? Kita nggak bisa bilang kalo Yphoel yang ditabok pacar itu sebagai plot, karena kita tidak melihat Yphoel ditabok, seorang perempuan
yang menabok, ataupun suara tabokan. Kita hanya melihat Yphoel yang sedang berbicara dan mendengar apa yang sedang dibicarakan.
Kita juga nggak bisa bilang kalau perselingkuhan selama dua tahun itu plot, karena kita hanya mendengarnya dari Yphoel. Kita tidak BENAR-BENAR MENYAKSIKAN kejadian itu didepan mata kita. Kejadian yang kita lihat hanyalah Yphoel yang sedang berbicara dengan temannya di kafe. Itu adalah plot.

Lalu perselingkuhan dan penabokan itu masuk kategori apa?
Inilah yang dinamakan story, atau cerita. Story adalah keseluruhan cerita yang disampaikan, entah itu berupa informasi yang datangnya dari dialog yang dilakukan tokoh, dari narasi sang narator, atau dari plot itu sendiri.

Bingung ya?

Saya menggunakan kata plot dan story itu berdasarkan buku pegangan Film Art: an introduction, tulisan David Bordwell dan Kristin Thompson, karena sebenarnya mempermudah pemahaman. Semoga anda semua juga bisa mengerti. Saya teruskan.
Intinya: plot adalah segala sesuatu yang digambarkan (bahasa inggrisnya depicted), secara visual ataupun audio. Ingat: SEGALA SESUATU. Ini berarti termasuk
tulisan title "Yphoel Ditabok Pacar", a film by Yphoel, serta efek-efek visual yang digunakan, jika ada (fade, wipe, blind, dll).

Oke, pertanyaan utamanya adalah penataan plot. Mengapa seorang filmmaker perlu menata plot? Jika dilihat dari penjelasan amburadul diatas, maka fungsi utama
plot adalah satu: MEMBERIKAN INFORMASI. Ini adalah satu-satunya senjata yang dimiliki filmmaker untuk menyampaikan informasi. Plot berisi informasi. Contoh
diatas membuktikan bahwa plot tersebut memuat informasi (dengan menggunakan dialog) bahwa Yphoel baru saja ditabok pacar kemarin, dan ia memberitahukan pada
temannya. Informasi tidak harus menggunakan dialog, karena sebuah kejadian pun akan berisi informasi. Contoh: Joko tiduran telanjang dada dengan seorang cowok
dikamarnya. Informasinya ada banyak nih: yang tidur dengan Joko adalah temannya yang numpang tidur, atau kamar Joko tidak ada pendingin ruangan sehingga mereka
kepanasan dan membuka baju, atau dll, you know lah. Mungkin beberapa orang langsung menuding bahwa Joko dan cowok yang tidur disebelahnya itu homo, tapi
bayangkan jika sebelum melihat plot itu kita sudah melihat plot dimana Joko sedang berciuman mesra dengan seorang wanita cantik, apakah para penuding itu
tetap akan menuduh bahwa Joko homo? Separah-parahnya paling tuduhan bergeser bahwa Joko itu AC-DC (biseks, cowok bisa, cewek bisa). Mungkin jika setelah plot dimana mereka tidur kita melihat plot mereka berdua sedang ngobrol dan Joko berdialog pada si cowok, "De, dapet salam dari Mama," maka tuduhan menjadi lenyap. Kalau tidak mah keterlaluan.

Inilah penataan plot. It's about the information you want to give, to suspend, or to keep it for yourself and leave people questioning whether Joko is gay or
not. Cara-cara untuk menatanya adalah tak terhingga. Be creative, but please be responsible.

Semoga bermanfaat. Good luck.

2 comments:

  1. terimakasih bung. ini amat bermanfaat...salam dari pinggir banda aceh

    ReplyDelete
  2. Ilmu yang bermanfaat. Berkah selalu untuk Anda, Bung!

    memuisi.blogspot.com

    ReplyDelete