Jenis-jenis Skenario Film Fiksi II
Character-driven
Seperti namanya, character-driven scenario menggunakan karakter didalamnya untuk menyetir cerita. Untuk jenis ini, demikian pentingnya satu karakter dalam skenario tersebut sehingga tidak dapat digantikan dengan karakter yang lain. Berbeda dengan plot-driven scenario dimana peristiwa demi peristiwa datang menghampiri karakter utama demi penceritaan, justru keberadaan karakter itulah yang akan mendatangkan kejadian-kejadian. Setiap karakter (apalagi karakter utama) sudah sepantasnya memiliki deskripsi yang sangat mendetail, yang nantinya akan menjadi acuan bagi kemunculan peristiwa-peristiwa, satu demi satu.
Kalo belum 100% paham, mari kita coba buat satu karakter yang sangat mendetail:
Anto adalah seorang pria berusia 30 tahun, zodiak scorpio, homoseksual, gemar memasak, pernah pacaran sekali dengan seorang perempuan, dan setelahnya selalu pacaran dengan sesama laki-laki. Ia memiliki phobia terhadap perempuan. Sekarang ia berpacaran dengan Aryo, rekan kerjanya. Makanan kegemaran Anto adalah chicken cordon bleu, sementara minuman favorit adalah kopi tubruk. Pekerjaannya adalah tukang parkir di salah satu pasar swalayan. Secara garis besar, Anto bersifat melankolis sanguinis, introvert, dan hanya terbuka pada orang-orang terdekatnya. dst. dst.
Karakter ini akan menjadi sia-sia jika kita hendak membuat plot brutal berupa serangan alien, dan membuat Anto mati didalam serangan tersebut. Mungkin dalam adegan tersebut penonton hanya akan mendapatkan informasi bahwa ada seorang laki-laki kemayu yang berteriak "tolong!" sebelum ia ditembak mati oleh seekor alien.
Dari informasi karakter Anto diatas, kita sudah bisa membuat skenario film panjang, karena karakter tersebut sudah mendatangkan konflik sebelum perlu kita adakan. Kita bisa membayangkan aksi Anto sebagai tukang parkir yang memiliki dilema untuk menyembunyikan ketertarikannya terhadap sesama jenis, karena belum pernah ada sejarahnya tukang parkir homo bukan? Kenyataan bahwa dirinya takut perempuan juga akan mengundang plot tersendiri karena pelanggan pasar swalayan kebanyakan perempuan. Anto sebagai karakter utama akan menjadi poros berkembangnya skenario, dan inilah yang dimaksud dengan character-driven scenario.
paham banget. thanks
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletemakasih gan, blognya udah ane ctrl+D nih :D
ReplyDeletemau belajar gimana caranya buat screenplay/ skenario film yang solid klik http://tintascreenplay.com/?id=edwin sofyan
ReplyDelete