Tips Mengembangkan Ide
Banyak sekali orang yang sulit untuk memulai menulis cerita, dan akhirnya berujung batal, tidak jadi. Mereka adalah korban dari doktrin ajaran yang diterapkan dari kecil. Linier. Hasilnya adalah berusaha untuk mengembangkan cerita dengan pola linier: awalan, pertengahan, dan akhir. Dengan cara ini, pada titik tertentu penulis akan berada di tengah-tengah "padang pasir", tak tahu harus kemana lagi. Kesulitan besar lainnya adalah perfeksionisme yang berwujud ketakutan atas penilaian orang lain DAN diri sendiri. Takut dibilang jelek. Perfeksionisme sebenarnya bagus pada titik tertentu: mengasah terus produk hingga mencapai bentuknya yang paling sempurna. Tetapi ketika diterapkan terlalu dini pada karya yang kita buat justru akan membunuh karya kita sendiri. Ada beberapa tips untuk menghindari hal ini:
- Ambil selembar kertas putih besar dan tulis ide pokok yang paling utama yang hendak kita kembangkan di tengah-tengah. Ide ini bisa seperti, "kebahagiaan", "kemelaratan", "membina kembali hubungan", "krisis tidak percaya", "kesetiaan", atau apapun.
- Setelah itu, secepat anda bisa, tulis dan kelilingi ide pokok itu dengan kata-kata yang berhubungan, betapa pun melenceng atau anehnya kata yang muncul. Kata-kata itu akan terlihat seperti planet-planet yang mengelilingi matahari.
- Pada setiap kata yang mengelilingi ide pokok, kelilingi lagi dengan kata-kata yang berhubungan dengan kata tersebut. Lama kelamaan kertas putih anda akan terlihat seperti tata surya deh.
- Sekarang telitilah apa yang telah anda tulis dan ubah menjadi daftar yang mengelompokkan ide-ide itu berdasarkan kesesuaiannya dengan ide pokok.
- Selama disibukkan oleh tulis menulis ini, segala macam solusi dari masalah awal anda akan terbentuk dengan sendirinya, dan anda tidak akan berada di "padang pasir" lagi.
Skenario sebenarnya ditulis tidak berdasarkan urutan konsep cerita, outline, atau awal-tengah-akhir. Walaupun seorang penulis skenario bisa saja bekerja seperti ini, akan lebih mudah jika dia mengerjakan scene-scene yang sudah tervisualisasikan di kepala lebih dulu, langsung buat outline agar bayangan scene di kepala tidak hilang, kemudian isi scene-scene yang masih kosong berikutnya, sembari mencocokkan dengan konsep awal.
info skenario di http://skenario.net www.skenario.com
ReplyDelete"Kesulitan besar lainnya adalah perfeksionisme yang berwujud ketakutan atas penilaian orang lain DAN diri sendiri."
ReplyDelete*ngaca*